Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, lebih dulu akan dibahas apakah itu pemeriksaan HbA1c, fruktosamin, dan glycated albumin/ albumin glikat?

Yang pertama dibahas adalah tentang pemeriksaan HbA1c.

Apakah pemeriksaan HbA1c itu?

Definisi HbA1c (Hemoglobin A1c) adalah bentuk hemoglobin dengan ikatan spesifik glukosa pada gugusan valin dari N-terminal pada rantai β hemoglobin.

Jika diartikan lebih sederhana, HbA1c adalah bentuk hemoglobin (pada sel darah merah) yang mempunyai ikatan spesifik terhadap glukosa darah/gula darah.

 

Reaksi Pembentukan HbA1c

 

Apakah manfaat pemeriksaan HbA1c?

Kadar HbA1c menggambarkan rerata kadar glukosa/gula darah selama 2-3 bulan sebelumnya (sesuai waktu hidup sel darah merah), sehingga dapat digunakan untuk:

  1. Mendiagnosis diabetes melitus (kencing manis)
  • HbA1c < 5,6 % : normal
  • HbA1c 5,7-6,4 % : prediabetes (kondisi glukosa/gula darah sudah lebih dari  normal, tetapi belum menderita diabetes melitus/ beresiko tinggi menjadi diabetes melitus)
  • HbA1c ≥ 6,5 % : diabetes melitus
  1. Memantau/evaluasi terapi diabetes melitus (kencing manis)
  • Target terapi yang baik terpenuhi jika HbA1c < 7% untuk semua pasien diabetes melitus.
  • Nilai HbA1c yang > 7% akan meningkatkan risiko perkembangan komplikasi diabetes melitus.
  • Anjuran untuk diperiksa: setiap 3 bulan atau minimal 2 kali dalam setahun pada pasien diabetes melitus yang telah mencapai target terapi atau 4 kali dalam setahun jika sasaran terapi belum tercapai

 

Perkiraan Korelasi Rerata Kadar Glukosa Darah dengan HbA1c

 

Apakah keterbatasan pemeriksaan HbA1c itu?

Pemeriksaan HbA1c ini dipengaruhi kondisi yang menyebabkan perubahan pada waktu hidup sel darah merah, kadar hemoglobin, atau kelainan hemoglobin, yang dapat menyebabkan kadar HbA1c menjadi rendah palsu atau tinggi palsu.

Contoh:

  • Anemia hemolitik dan perdarahan dapat menyebabkan penurunan waktu hidup/umur eritrosit, sehingga menyebabkan kadar HbA1c menjadi rendah palsu
  • Anemia defisiensi besi menyebabkan kadar HbA1c cenderung lebih tinggi dan kadar HbA1c akan menurun setelah pengobatan dengan terapi preparat besi
  • Transfusi dengan komponen eritrosit/sel darah merah 2-3 bulan sebelum pemeriksaan juga akan mempengaruhi nilai HbA1c
  • Thalasemia dan hemoglobinopati (kelainan hemoglobin) dapat menyebabkan kadar HbA1c menjadi rendah palsu atau tinggi palsu tergantung metode pemeriksaan yang digunakan

 

Sekarang akan dibahas tentang pemeriksaan fruktosamin.

Apakah pemeriksaan fruktosamin itu?

Fruktosamin merupakan bentuk ikatan molekul glukosa/gula dengan total protein darah.

Pemeriksaan fruktosamin menggambarkan glikasi total protein darah. Albumin merupakan komponen protein ekstraseluler terbanyak di dalam darah, yaitu sekitar 60-70% dari total protein darah, sehingga pemeriksaan kadar fruktosamin sebagian besar akan mengukur kadar albumin glikat, namun ditambah juga dengan protein terglikasi yang lain dalam darah seperti globulin glikat dan lipoprotein glikat.

Reaksi Pembentukan Fruktosamin

 

Apakah manfaat pemeriksaan fruktosamin?

  • Menggambarkan rerata kadar glukosa/gula darah selama 2-3 minggu sebelumnya (sesuai waktu paruh dari protein)
  • Mengevaluasi efektivitas terapi yang lebih cepat dibandingkan dengan HbA1c pada pasien diabetes melitus, sehingga dapat membantu untuk penyesuaian dosis obat yang akan diberikan pada pasien tersebut.
  • Pemeriksaan ini tidak dipengaruhi oleh metabolisme hemoglobin dan umur sel darah merah, sehingga dapat dijadikan alternatif pemeriksaan pada pasien anemia, hamil, dan hemoglobinopati  (kelainan hemoglobin)

 

Perkiraan Korelasi Rerata Kadar Glukosa Darah, Fruktosamin, dan HbA1c

 

Apakah keterbatasan pemeriksaan fruktosamin itu?

  • Nilainya absolut (berupa kadar) sehingga dapat dipengaruhi oleh variasi kadar protein darah, adanya perbedaan yang besar antar individu, serta dipengaruhi protein serum selain albumin (seperti globulin dan lipoprotein)
  • Tidak dapat menggambarkan rerata kadar glukosa/gula darah (kontrol glikemik) secara tepat pada pasien dengan gangguan metabolisme protein.
  • Nilai fruktosamin yang lebih rendah didapatkan pada pasien dengan sindroma nefrotik, hipertiroidisme, sindroma Cushing’s, dan mendapatkan obat glukokortikoid, karena pada kondisi tersebut metabolisme albumin meningkat, sehingga waktu paruh albumin menjadi lebih pendek.
  • Nilai fruktosamin yang lebih tinggi didapatkan pada pasien dengan sirosis hati dan hipotiroidisme karena metabolisme albumin menurun, sehingga waktu paruh albumin menjadi lebih panjang.
  • Selain itu, pemeriksaan fruktosamin dipengaruhi oleh kadar protein terglikasi selain albumin (seperti globulin), sehingga kadar fruktosamin yang tinggi diamati terjadi pada pasien mieloma multipel

 

Dan sekarang akan dibahas tentang pemeriksaan glycated albumin/ albumin glikat.

Apakah pemeriksaan glycated albumin/ albumin glikat?

Glycated albumin /albumin glikat merupakan bentuk ikatan molekul glukosa/gula dengan albumin dalam darah.

Nilai albumin glikat dihitung dengan cara kadar albumin glikat dibagi kadar total albumin darah dikalikan 100%.

Jadi hasil nilai glycated albumin/ albumin glikat akan berupa persentase, sehingga tidak dipengaruhi variasi kadar albumin darah dan sedikit dipengaruhi variasi antar individu.

Reaksi Pembentukan Glycated Albumin/ Albumin Glikat

 

Apakah manfaat pemeriksaan glycated albumin/ albumin glikat:

  • Menggambarkan rerata kadar glukosa/gula darah selama 2-3 minggu sebelumnya (sesuai waktu paruh dari albumin).
  • Mengevaluasi efektivitas terapi yang lebih cepat dibandingkan dengan HbA1c pada pasien diabetes melitus, sehingga dapat membantu untuk penyesuaian dosis obat yang akan diberikan pada pasien tersebut.
  • Pemeriksaan ini tidak dipengaruhi oleh metabolisme hemoglobin dan umur eritrosit/ sel darah merah, sehingga dapat dijadikan alternatif pemeriksaan  pada pasien anemia, hamil, gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, dan hemoglobinopati (kelainan hemoglobin)

Perkiraan Korelasi Glycated Albumin/Albumin Glikat, HbA1c, dan Rerata Kadar Glukosa Darah

 

Apakah keterbatasan pemeriksaan glycated albumin/ albumin glikat itu?

  • Tidak dapat menggambarkan rerata kadar glukosa/gula darah (kontrol glikemik) secara tepat pada pasien dengan gangguan metabolisme albumin.
  • Nilai glycated albumin/albumin glikat yang lebih rendah didapatkan pada pasien dengan sindroma nefrotik, hipertiroidisme, sindroma Cushing’s, dan mendapatkan obat glukokortikoid, karena pada kondisi tersebut metabolisme albumin meningkat, sehingga waktu paruh albumin menjadi lebih pendek.
  • Nilai glycated albumin/albumin glikat yang lebih tinggi didapatkan pada pasien dengan sirosis hati dan hipotiroidisme karena metabolisme albumin menurun, sehingga waktu paruh albumin menjadi lebih panjang.

 

Jadi dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan:

  1. Perbedaan pemeriksaan HbA1c vs Fruktosamin & glycated albumin/ albumin glikat:

 

 

HbA1c

Fruktosamin
&
glycated
albumin
/ albumin glikat

Menggambarkan
rerata kadar glukosa/gula darah

selama 2-3
bulan sebelumnya

selama 2-3 minggu sebelumnya

Hal yang
mempengaruhi pemeriksaan

Kondisi yang
menyebabkan perubahan pada waktu hidup sel darah merah, kadar hemoglobin,
atau kelainan hemoglobin.

 

Misalnya:

Anemia, thalasemia,
hemogobinopati, transfusi darah dengan komponen sel darah merah 2-3 bulan
sebelumnya, dll.

Kondisi yang
menyebabkan gangguan metabolisme protein/ albumin dan kadar protein/albumin
darah.

 

Misalnya:

sindroma
nefrotik, sirosis hati, hipotiroidisme hipertiroidisme, sindroma Cushing’s,
dan mendapatkan obat glukokortikoid, dll.

 

 

2. Perbedaan pemeriksaan fruktosamin vs glycated albumin/ albumin glikat:

 

Fruktosamin

Glycated albumin/ albumin glikat

Yang diukur

ikatan molekul glukosa dengan total protein darah (glikasi total protein darah)

ikatan molekul glukosa dengan albumin dalam darah (glikasi albumin darah)

Hasil
pemeriksaan

Berupa kadar/nilai absolut, sehingga dapat dipengaruhi oleh variasi kadar protein darah dan adanya perbedaan yang besar antar individu

Berupa persentase (kadar albumin glikat dibagi kadar total albumin darah dikalikan 100%), sehingga tidak
dipengaruhi variasi kadar albumin darah dan sedikit dipengaruhi variasi antar
individu

Perubahan
protein darah selain albumin

Akan mempengaruhi
hasil, karena yang diukur total protein darah

 

Misalnya:

Mieloma multipel (terjadi peningkatan kadar globulin darah)

Tidak mempengaruhi
hasil, karena yang diukur hanya albumin darah

 

Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya..