Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, lebih dulu akan dibahas secara singkat tentang penyakit Tuberkulosis (TB/TBC) dan Adenosine Deaminase (ADA).
Apakah penyakit Tuberkulosis (TB/TBC) itu?
Tuberkulosis (TB/TBC) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan terutama oleh Mycobacterium tuberculosis. Selain itu ada Mycobacterium lain yang juga bisa menyebabkan TB, yaitu MTB complex, terdiri dari M.bovis, M.africanum, M.canetti dan M.microti. Penyakit ini dapat menyerang semua kelompok umur dan semua organ tubuh manusia, terutama paru-paru. Gejala umum TB paru pada orang dewasa adalah batuk terus menerus selama 2-3 minggu atau lebih. Jika tidak diobati, maka setelah 5 tahun sebagian besar pasien akan meninggal.

Tuberkulosis (TB/ TBC)
Apakah Adenosine Deaminase (ADA) itu?
Adenosine Deaminase (ADA) adalah enzim yang berperan pada jalur metabolisme purin.
ADA berfungsi mengkatalisasi proses deaminasi adenosine dan 2’deoxyadenosine serta komponen adenosine termetilasi lain yang terbentuk secara alamiah, yang menghasilkan inosine dan deoxyinosine. Kemudian nukelosida terdeaminasi ini membentuk hipoxantin yang bertransformasi secara ireversibel menjadi asam urat.

Adenosine Deaminase (ADA)
ADA terdapat di semua sel, termasuk limfosit. Enzim ADA ini diproduksi oleh limfosit aktif dan berperan dalam proliferasi dan diferensiasi limfosit. Limfosit T mempunyai kadar ADA 10-12 kali lebih tinggi dibandingkan limfosit B.
ADA dilepaskan ke serum pada pasien dengan berbagai jenis keganasan dan infeksi, termasuk infeksi virus hepatitis, sirosis hepatik, hepatoma, demam tifoid, dan tuberkulosis (TB).
Bagaimana kadar ADA pada penyakit TB?
- Pada pasien TB terdapat peningkatan ADA. Hal ini menunjukkan adanya respons imunitas seluler karena adanya aktivasi limfosit T akibat stimulasi sel limfosit T oleh antigen Mycobacterium.
- Pada kasus koinfeksi TB dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus), kadar ADA normal atau rendah
Jadi apakah peran pemeriksaan ADA pada penyakit TB?
1. Untuk membantu diagnosis TB ekstrapulmonal
Banyak penelitian yang menunjukkan ADA mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi untuk diagnosis dini TB ekstrapulmonal, seperti pleuritis TB, perikarditis TB, peritonitis TB, meningitis TB, dan septik artritis TB
Peningkatan kadar ADA:
- Di dalam cairan pleura: pada kasus pleuritis TB
- Di dalam CSF (cerebrospinal fluid/cairan serebrospinal): pada kasus meningitis TB
- Di dalam cairan perikardial: pada kasus perikarditis TB
- Di dalam cairan peritoneal: pada kasus peritonitis TB
- Di dalam cairan sinovial: pada kasus septik artritis TB
Nilai cut off untuk ADA pada sampel cairan pleura, pericardial, dan peritoneal adalah 40 U/L dan nilai cut off untuk ADA pada sampel cairan serebrospinal (CSF) adalah 10 U/L
2. Untuk monitoring respons terhadap terapi TB
- Penurunan kadar ADA menunjukkan respons terhadap terapi TB
- Jika kadar ADA tetap atau meningkat menunjukkan kecurigaan resisten terhadap terapi TB
Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya..