Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, lebih dulu akan dibahas apakah itu Alkaline Phosphatase (ALP)/ fosfatase alkali?

Alkaline Phosphatase (ALP)/ fosfatase alkali adalah enzim seluler (cellular enzymes) yang mengkatalisis hidrolisis berbagai fosfomonoester pada pH alkali. ALP adalah suatu enzim nonspesifik yang dapat bereaksi dengan berbagai macam substrat. Secara spesifik, fungsi ALP untuk melepaskan fosfat anorganik dari ester fosfat organik dengan menghasilkan alkohol dan ion fosfat.

 

Alkaline Phosphatase (ALP)/ fosfatase alkali

 

Aktivitas ALP terdapat pada sebagian besar jaringan manusia, terutama pada membran sel. Lokasi spesifik ALP dalam jaringan akan mengalami peningkatan yang bermakna pada beberapa kelainan tertentu.

Konsentrasi terbesar ditemukan pada liver, tulang, mukosa usus, plasenta, dan ginjal.

Pada orang dewasa sebagian besar dari kadar ALP berasal dari hati, sedangkan pada anak-anak sebagian besar berasal dari tulang.

Enzim ALP pada Liver

Pada liver, enzim terdapat pada sinusoidal dan kanalikuli empedu. Aktivitas ALP lebih tinggi pada kelainan obstruktif daripada kelainan hepatoseluler. Peningkatan ALP tidak bisa dipastikan berasal dari liver karena banyak tumpang tindih dengan organ lain terutama tulang, sehingga lebih berarti jika dievaluasi bersama dengan tes fungsi liver yang lain, seperti 5’nucleotidase atau GGT (Gamma Glutamyl Transpeptidase). Jika ditemukan peningkatan ALP dengan kadar bilirubin normal pada pasien, dapat dipertimbangkan adanya space occupying lesion atau obstruksi partial ductus biliaris.

Enzim ALP pada Tulang

ALP terletak pada membran plasma dari sel osteoblast. Sel osteoblast terlibat dalam pembentukan matriks tulang. Pada tulang, osteoblast adalah sumber ALP dan level serum dari isoenzim tulang ini merefleksikan aktivitas osteoblastik. Peningkatan aktivitas osteoblastik secara normal terjadi pada anak selama periode pertumbuhan dan secara abnormal pada berbagai kelainan tulang, seperti pada  Paget’s disease (osteitis deformans), osteomalasia, rickets, tumor tulang osteoblastik ( Osteogenic sarcoma dan metastatic tumor).

Enzim ALP pada Usus

Adanya isoenzim ALP usus dalam serum tergantung golongan darah dan status secretor individu. ALP usus terikat pada eritrosit golongan darah A. Golongan darah B atau O yang berstatus sebagai secretor lebih sering memiliki fraksi ini. Pada individu-individu ini peningkatan ALP usus muncul setelah mengkonsumsi makanan berlemak. ALP usus bisa meningkat pada penyakit pada traktus digestivus, sirosis, dan penderita yang telah lama menjalani hemodialisis.

Enzim ALP pada Plasenta

Pada kehamilan normal, plasenta menjadi sumber penghasil ALP dan meningkatkan kadar PALP (Placental ALP) pada sirkulasi maternal.  Aktivitas ALP meningkat 1,5 kali batas atas normal dan bisa dideteksi pada usia kehamilan 16-20 minggu. Aktivitas ALP akan terus meningkat dan tetap tinggi sampai proses persalinan. Aktivitas ALP akan kembali normal dalam 3-6 hari setelah persalinan. Peningkatan juga terlihat pada kehamilan dengan komplikasi seperti hipertensi, preeklamsia dan eklamsia seperti halnya pada ancaman aborsi.

Enzim ALP pada Ginjal

Isoenzim ginjal ini dihasilkan oleh sel tubulus proksimal ginjal. Isoenzim ginjal sangat jarang ditemukan di dalam serum. Isoenzim ini dapat meningkat pada pielonefritis akut dan karsinoma sel ginjal.

 

Nilai rujukan ALP sesuai umur dan jenis kelamin adalah seperti tabel di bawah ini:

Nilai Rujukan Alkaline Phosphatase (ALP)/ fosfatase alkali

 

Jadi apakah arti diagnostik pemeriksaan Alkaline Phosphatase (ALP)/ fosfatase alkali itu?

Nilai ALP dapat mengalami peningkatan maupun penurunan, baik secara fisiologis maupun patologis.

Peningkatan ALP

Peningkatan ALP dapat bermakna fisiologis dan patologis.

Peningkatan ALP secara fisiologis dapat terjadi pada:

1. Kehamilan normal

Plasenta menjadi sumber penghasil ALP dan meningkatkan kadar PALP (Placental ALP) pada sirkulasi maternal. Aktivitas ALP meningkat 1,5 kali dari batas atas normal dan bisa dideteksi pada usia kehamilan 16-20 minggu. Aktivitas ALP akan terus meningkat dan tetap tinggi sampai proses persalinan. Aktivitas ALP akan kembali normal dalam 3-6 hari setelah persalinan.

2.Anak-anak dalam masa pertumbuhan

Aktivitas ALP di dalam tulang terdapat pada osteoblast yang terlibat dalam pembentukan matriks tulang. Peningkatan jumlah dan aktivitas ALP yang diproduksi osteoblast tersebut menyebabkan peningkatan nilai ALP . Hal ini normal pada serum anak, baik sebelum maupun sesudah pubertas, karena pertumbuhan tulang. Nilai ALP  pada anak meningkat 3 – 4 kali dari dewasa.

 

Peningkatan ALP secara patologis dapat terjadi pada :

1. Liver

ALP meningkat pada :

  • Obstruksi traktus biliaris (kolestasis), baik intrahepatik maupun ekstrahepatik. Nilai ALP berkisar antara 3-10 kali batas atas normal.
  • Kerusakan hepatoseluler seperti hepatitis, sirosis, kanker liver primer dan metastasis, penyakit hati oleh alcohol. Nilai ALP sedikit meningkat, biasanya kurang dari 3 kali batas atas normal.

Aktivitas ALP lebih tinggi pada kelainan obstruktif daripada kelainan hepatoseluler. Peningkatan ALP sukar untuk diinterpretasikan karena banyak tumpang tindih dengan organ lain terutama tulang, sehingga lebih berarti jika dievaluasi bersama dengan tes fungsi liver yang lain.

2.Tulang

Peningkatan ALP pada kelainan tulang didapatkan ketika melibatkan peningkatan aktivitas osteoblast, yaitu fraktur, paget’s disease (osteitis deformans), osteomalasia, rickets, tumor tulang osteoblastik ( Osteogenic sarcoma dan metastatic tumor).

3.Plasenta

Peningkatan ALP juga terlihat pada kehamilan dengan komplikasi seperti hipertensi, preeklamsia dan eklamsia, serta pada kehamilan dengan ancaman aborsi.

 

Penurunan ALP

Nilai ALP yang rendah ditemukan pada kondisi bawaan seperti hypophosphatasia akibat dari tidak adanya isoenzim pada tulang sehingga kalsifikasi tulang tidak sempurna, defisiensi zinc, malnutrisi berat, scurvy, akondroplasia.

 

Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya..